Selasa, 22 September 2015

Penemuan peninggalan kaum 'ad atau (kaum 'aad)

Telah selesai pengungkapan terhadap penemuan kota Iram Dzatul ‘Imad (pemilik tiang-tiang) sekitar tahun 1998 Masehi di daerah Syasher di padang pasir Zhafar. Dan jarak penemuan itu sekitar 150 Km sebelah utara kota Shoalalah dan 80 Km dari kota Tsamrit. Telah disebutkan kota Iram dan penduduknya, kaum ‘Aad di banyak tempat dalam al-Qur’an, sebagaimana firman Allah,
(yaitu) Penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain.” (QS. Al-Fajr: 7-8)
Dan itu adalah negerinya ‘Aad kaum Nabi Hud ’alaihissalam yang telah Allah binasakan dengan angin yang sangat dingin dan kencang, dan saya yakin anda semua mengetahui kisahnya yang disebutkan dalam al-Qur’an. Dan datang penyebutan kaum ‘Aad dan negerinya, Iram di dua surat dalam al-Qur’an, salah satunya dengan nama Nabi mereka yaitu Hud ’alaihissalam, dan yang kedua dengan nama tempat tinggal mereka yaitu al-Ahqaaf, dan di dalam puluhan ayat al-Qur’an yang terdapat dalam 18 surat dalam al-Qur’an. Dan penyebutan kaum ‘Aad dalam al-Qur’an terhitung sebagai pemberitaan paling banyak dibandingkan dengan pemberitaan tentang ummat-ummat yang lain yang dibinasakan, sebagai bentuk keajaiban dalam al-Qur’an. Hal itu karena kaum ini (‘Aad) telah dibinasakan secara total dengan angin berpasir yang tidak sewajarnya. Pasir-pasir itu mengubur dan menutup peninggalan-peninggalan mereka, hingga tersembunyi (tertutup) semua peninggalan mereka dari muka Bumi.

Berikut penemuan dan pengungkapan kaum 'aad, salah satu kaum yang diceritakan di dalam Al Quran.


Satu lagi video yang mungkin menarik untuk anda simak :


Seperti apakah mumi Firaun.

Di dalam Al Quran Allah menjelaskan :






Artinya ==>  Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (QS. Yunus : 92)

Keterangan angka :
[704]. Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir, selanjutnya

di dalam ayat di atas, Allah memberikan petunjuk, bahwa jasad Fir'aun diselamatkan sebagai pelajaran kepada kita.

Jika jasad Fir'aun selamat, bisakah kita melihatnya?
Tentu saja bisa. Mumi Fir'aun disimpan di musium nasional mesir. silakan berkunjung dan lihat langsung salah satu bukti kebenaran Al Quran ini.

Namun, jika anda tidak bisa berkunjung ke mesir, berikut saya lampirkan beberapa foto yang diduga kuat merupakan mumi fir'aun.





Semoga bisa menambah keimanan dan ketaqwaan kita. Segala Puji bagi Allah, Maha Benar Allah dengan Segala FirmanNya.


Senin, 21 September 2015

seperti apakah bentuk Tongkat Nabi Musa As

Sebagai umat muslim tentu kita mengetahui bahwa Allah SWT pernah mengutus seorang Rosul yang bernama MUSA. Beliau diutus kepada Bani Israel dan menyelamatkan Bani Israel dari Firaun dan bala tentaranya.

Yang menarik dari cerita dari salah satu ulul azmi ini adalah, Nabi Musa as diberikan mu'jizat dapat membelah lautan dengan ijin Allah melalui tongkatnya. tidak hanya itu, bahkan tongkat tersebut juga dapat berubah menjadi ular besar yang memakan ular para tukang sihir di hadapan Fir'aun.

Apakah tongkat itu masih ada sampai sekarang?
Ya, sahabat. masih ada sampai sekarang.

Tongkat itu disimpan dengan baik di istanbul, turki.

Namun karena tidak diperkenankan mengambil gambar, maka kita hanya dapat melihatnya dari beberapa foto yang diambil secara diam-diam.

Berikut adalah foto tongkat Nabi Musa as tersebut :



Melihat sekilas tongkatnya, terlihat seperti tongkat kayu pada umumnya. memang benar, tongkatnya biasa saja, tapi Allah yang Maha Kuasa-lah yang memberikan mu'jizat kepada Nabi Musa as. Allahu Akbar.

Semoga menambah keimanan kita ya sobat. aamiin...

Mengapa hidup ini sulit?

Adalah wajar jika hidup memiliki masalah, namun, jika masalah yang kita hadapi bertubi-tubi seperti tidak ada ujungnya, tentu ini tidak wajar, pasti ada yang salah.

Pertanyaan :
1. Apakah masalah yang bertubi-tubi itu atas seijin Allah?
2. Jika iya, apakah Allah mendzalimi kita?
3. Lalu bagaimana solusinya?

Maha Suci Allah, yang tidak sedikitpun mendzalimi hamba-hambaNya. perhatikan ayat berikut :






Artinya ==> Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS. An Nisaa' : 79)

Dari ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa Allah hanya memberikan kenikmatan, sedangkan bencana yang menimpa kita adalah dari dosa kita sendiri. hal ini juga dijelaskan dalam ayat yang lain, sebagai berikut :






Artinya ==> (Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri[621], dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Anfaal : 53)

Dari kedua ayat tersebut, kita diberikan petunjuk oleh Allah, bahwa Allah sama sekali tidak mendzalimi kita. Allah memberikan kenikmatan untuk kita, hingga kita sendirilah yang merubah nikmat Allah menjadi bencana.

Contoh :
Allah memberikan kenikmatan berupa uang. namun, anda gunakan untuk membeli minuman keras. disini anda merubah kenikmatan menjadi masalah. 
uang tadi seharusnya untuk beli makanan dan minuman untuk diri anda sendiri, sehingga pada saat anda salah dalam membelanjakannya maka anda tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan.
Allah mencukupkan rijki kita. namun kita sendirilah yang membuatnya menjadi sempit.

masalah atau azab adalah konsekuensi dari DOSA.

Sehingga jika anda ingin mengakhiri awan azab yang menyelimuti anda maka syaratnya adalah TERBEBAS dari DOSA.
bagaimana caranya terbebas dari dosa?
BERTAUBAT.

1. Apakah taubat kita diterima? Bukankah Allah Maha Pengampun.
2. Bukankah setiap manusia tidak bisa lepas dari dosa dan kesalahan? itulah mengapa kita harus bertaubat setiap hari.
3. Apakah setelah dosa diampuni masalah kita akan selesai? satu-satunya alasan Allah mengijinkan azab menimpa kita adalah karena kita memiliki dosa. jadi, jika Allah sudah mengampuni dosa kita maka tidak ada lagi alasan bagi Allah untuk mengazab kita, baik di dunia maupun di akhirat.
4. Lalu bagaimana cara Allah menolong kita keluar dari masalah yang rumit ini? 
Jawab : Bukankah Allah yang menciptakan langit dan bumi, apakah menolong masalah anda itu lebih sulit dari menciptakan langit dan bumi? be smart.

Perhatikan ayat berikut ini :




Artinya ==> Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (QS. Ali 'imraan : 160)

Kesimpulan :
untuk mengakhiri awan azab dan gelombang masalah yang anda hadapi, lakukan hal berikut :
1. Bertaubatlah, untuk dosa-dosa anda di masa lalu.
2. Senantiasa bertaubat, untuk menjaga munculnya dosa baru.
3. Minta tolong hanya kepada Allah, dan biarkan Allah yang menolong anda, karena anda tidak akan mampu menyelsainkannuya sendiri.


Semoga bermanfaat, 
Wallahu a'lam bishshowab.


Dwi

Mengapa Allah tidak menjadikan seluruh manusia beriman saja ya?





Adalah fakta, bahwa tidak semua manusia beriman kepada Allah SWT.

Menariknya adalah :
1. Bukankah semua manusia diciptakan oleh Allah?
2. Bukankah Allah berkuasa atas seluruh jiwa manusia?
3. Lalu, mengapa Allah tidak menjadikan semua manusia beriman saja?

Allah tentu saja berkuasa untuk menjadikan seluruh manusia beriman dan beragama islam seluruhnya. perhatikan ayat berikut ini :









Artinya ==> Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ? (QS. Yunus : 99)


Dari ayat di atas, jelas Allah menyatakan berkuasa untuk menjadikan seluruh umat manusia beriman.

Lalu, mengapa Allah tidak menjadikan seluruh manusia beriman?

Berikut penjelasan Allah :





Artinya ==> Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama." (QS. As Sajdah : 13)


Berdasarkan ayat di atas, bahwa Allah telah menetapkan akan memenuhi neraka dengan jin dan manusia. itulah sebabnya tidak semua manuisa diberikan petunjuk oleh Allah, sehingga tidak semua manusia beriman.

Lalu siapakah yang manusia yang tidak diberikan petunjuk oleh Allah? berikut penjelasan Allah :






Artinya ==> Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. (QS. Yunus : 100)

Dari ayat tersebut, Allah memberitahukan bahwa kita tidak akan beriman tanpa seizin Allah, maka bersyukurlah karena iman adalah sebaik-baik nikmat yang diberikan Allah kepada kita, 
Di dalam ayat di atas, Allah juga menjelaskan bahwa, orang-orang yang tidak diberikan keimanan, adalah mereka yang tidak menggunakan akal mereka terhadap tanda-tanda dan petunjuk Allah.

Maha Benar Allah dengan Segala FirmanNya.

Oleh sebab itu sahabat, marilah kita syukuri iman yang diberikan Allah kepada kita ini, dengan memelihara dan menjaga Perintah-perintahNya dan menjauhi Larangan-laranganNya semampu kita.


Minggu, 20 September 2015

Salah satu Bukti Al Quran - Laut tawar dan asin

Artinya ==> Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (QS. AL Furqaan : 53)

Maha Benar Allah dengan Segala FirmanNya.

Berikut ada video tentang dua laut yang berdampingan tersebut.

Subhanallah...


Jumat, 18 September 2015

Bagaimanakah Cara mengalahkan Syaitan menurut Al-Quran?

Seperti yang kita ketahui, bahwa syaitan merupaka musuh manusia yang nyata. Syaitan dengan segala kemampuannya akan berusaha menggelincirkan kita dari jalan yang lurus.

Pertanyaannya, Bagaimana cara menghadapi syaitan?

Di dalam Al Quran, Allah telah memberikan petunjuk kepada kita supaya terhindar dari tipu daya syaitan. perhatikan ayat berikut :








Artinya ==> Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS. An Nahl : 99)

dari ayat tersebut di atas, Allah memberikan petunjuk kepada kita, bahwa Syaitan tidak memiliki kuasa atas orang yang beriman dan bertawakkal kepada Allah. Iman dan Tawakkal adalah kelemahan Syaitan, itu poinnya.

Menariknya adalah,
1. Kita mengaku beriman kepada Allah
2. Kita dengan penuh kesadaran mau bertawakkal kepada Allah
Namun, masih saja dapat digoda oleh Syaitan, bagaimana ini? apakah Allah berbohong?
Maha Suci Allah, Allah tidak akan pernah berbohong.

Kita merasa BERIMAN dan BERTAWAKKAL namun tetap dapat ditipu oleh Syaitan, itu karena IMAN dan TAWAKKAL kita PALSU.

Berikut caranya menguji IMAN dan TAWAKKAL kita.

A. IMAN kepada Allah
Allah memberitahukan bahwa kita semua akan mati, setuju?
Sekarang CEK diri anda, apa saja yang telah anda siapkan untuk menghadapi kematian anda nanti?
Jika anda tidak menyiapkan apapun, itu artinya IMAN anda PALSU.
Mengetahui akan mati tapi tidak bertindak apapun.
Mengetahui Allah adalah Tuhan Penciptanya, tapi sama sekali mengabaikanNya.

Saya contohkan dalam uraian pendek berikut ini :
Anda bayangkan anda diberitahu oleh seseorang, bahwa tsunami akan melanda rumah anda.
kira-kira berikut sikap anda :
1. Percaya dengan berita itu, lalu bergegas bertindak menyelamatkan diri.
2. Tidak percaya dengan berita itu, dan berdiam diri.
Golongan pertama adalah golongan orang yang beriman yang benar imannya, 
sedangkan golongan yang kedua adalah golongan yang tidak beriman. 

Nah, ternyata ada golongan yang ketiga, yaitu IMAN PALSU, 
dalam bahasa Al Quran disebut MUNAFIK. yaitu, berkata PERCAYA atau BERIMAN tapi tidak BERTINDAK. Golongan ini jika diberitahu adanya tsunami lesannya mengatakan percaya, tapi tidak bertindak apa-apa, sehingga sewaktu tsunami benar-benar datang barulah dia menyesal. Jika anda percaya bahwa anda akan mati, namun anda tidak melakukan apapun maka bisa jadi anda termasuk golongan ini. itu poinnya.

B. TAWAKKAL kepada Allah
Tawakkal dalam bahasa kita diartikan berserah diri. Namun, tidak sedikit dari kita yang mengatakan berserah kepada Allah atau bertawakkal kepada Allah padahal sebenarnya dia PUTUS ASA. TAWAKKAL berbeda jauh dengan PUTUS ASA, tapi syaitan menipu kita dengan mengatakan TAWAKKAL pada hal sebenarnya kita PUTUS ASA.
Cara menguji ketawakkalan kita :
Apakah anda bersyukur saat ditimpa bencana? cek. diri anda.
Tawakkal adalah menerima apapun pemberian Allah, termasuk takdir buruk anda. bentuk menerimanya adalah BERTERIMA KASIH. tidak hanya lesan, tapi juga hati dan perbuatan.

Kebanyakan dari kita mengaku bertawakkal, tapi mengeluh. mengeluh adalah ciri PUTUS ASA. dengan mengeluh, tanpa disadari dia menyalahkan Allah Tuhannya.
Orang yang mengeluh tidak mungkin bersyukur. mengeluh adalah indikasi dia menolak pemberian Allah.

TAWAKKAL adalah menerima segala pemberian dari Allah. baik pemberian yang kita sukai atau yang tidak kita sukai. ciri TAWAKKAL adalah selalu BERSYUKUR atas pemberianNya. itu poinnya.

Oleh sebab itu, mari sahabat kita kalahkan Syaitan dengan IMAN dan TAWAKKAL yang benar. jangan biarkan Syaitan mengalahkan kita dan orang-orang yang kita sayangi. mari saling menasehati dan saling membantu.



Kesimpulan :
IMAN + TAWAKKAL = mengalahkan SYAITAN. inilah petunjuk dari Allah untuk kita.
Maha Benar Allah dengan segala FirmanNya.



Dwi

Acara TV mengupas isi ka'bah.

Isi dalam Ka'bah ini pernah masuk acara TV Nasional. berikut cuplikannya...

Penasaran dengan isi dalam Ka'bah? silakan tengok.

Penasaran dengan isi Ka'bah?
Berikut ada video yang merekam kondisi di dalam Ka'bah.
Semoga bermanfaat, aamiin.